Jumat, 31 Agustus 2012
Pelebaran Jalan Lintas Karangklesem - Patikraja
KEDUNGRANDU-Sedikitnya 4 rumah dan satu bengkel di Kedungrandu, Patikraja akan tergusur akibat proyek pelebaran Jalan Lintas Karangklesem-Patikraja. Sementara sebagian yang lain, kena bagian depannya. Empat rumah tersebut milik Suparti (40), Suparni (34), Usman (rumah dan bengkel), dan rumah milik Nasum. Empat rumah itu harus dibongkar total untuk rencana pembangunan jalan lintas itu. “Rencana awal memang pelebaran. Tapi, setelah diukur dan kemudian dilakukan pemancangan patok, rumah saya dan tetangga saya kena dampaknya secara total. Dari ruang tamu hingga dapur sudah ada patok yang menandakan antara patok itu akan dibuat jalan,” terang Suparti.
Suparti menjelaskan, pelebaran jalan lintas Karangklesem-Patikraja itu dilakukan dengan membikin jalan baru di RT 2/6. Jalan lama yang ada di depan rumah Suparti akan dimatikan dan tidak dipakai.
Hal senada diungkapkan Suparni dan Usman. Nahasnya lagi, rumah Usman adalah rumah yang baru selesai di bangun pada tahun 2010 kemarin. Petugas yang menancapkan patok sedikitnya membuat separoh dari rumah Usman itu akan dibongkar.
Meski demikian, mereka tidak mempermasalahkan kalau rumah harus dibongkar. Pada intinya, mereka mendukung program pembangunan yang di lakukan pemerintah. “Saya mendukung, tapi ingat, jangan sampai masyarakat yang dikorbankan,” tegas Usman kemarin.
Dia dan beberapa warga yang rumahnya akan kena dampak pelebaran mengatakan, pemerintah harus cermat menghitung ganti rugi. Semuanya, katanya, harus berdasarkan kesepakatan antara warga, pemerintah dan pihak pelaksana. Suparti, Usman dan Suparni meminta, ganti rugi yang dilakukan berdasar pada harga tanah pada kisaran umumnya. Minimal, kata dia, jatuh dikisaran harga umum tanah di wilayahnya. “Di sini, per ubinnya Rp 3 juta. Pemerintah harus melihat itu dan jangan sampai ada di bawahnya,” tegas Usman.
Di samping itu, ganti rugi tak hanya soal tanah, bangunan rumah juga harus diperhitungkan. Dia mencontohkan, saat pembangunan satu rumahnya yang berada di sebelah bengkel, harga satu sak semen masih Rp 20 ribu. “Sekarang kan sudah Rp 50 ribu. Apa mau dihargai dulu, ya saya tidak mau. Kesepakatan harus terjadi nantinya,” jelas dia.
Sementara itu, pihak desa, melalui Kepala Desa Kedungrandu Ali Masyhadi saat ditemui di ruang kantor desanya menjelaskan, ada pelebaran yang pada akhirnya membuat rumah di RT 2/6 harus dibongkar. “Ada rumah yang harus dibongkar. Itu karena jalan yang lama tidak dipakai dan akan membuat jalan baru. Tujuannya menyedarhanakan tikungan dan juga jalan yang menanjak,” katanya.
Setiap warga yang kena pelebaran dan juga dampak akan dibongkar selalu dikordinasikan dan diberitahu tiap akan dimulainya pekerjaan tersebut dari pemerintah. “Ya saya mendukung warga. Intinya harus ada kesepakatan yang adil antara semua pihak,” tandasnya.(RB)
Sumber : http://www.ngapak.com/regional/banyumas/pelebaran-jalan-lintas-karangklesem-patikraja.html
*****
Ratusan Hektare Sawah Terancam Hilang
PURWOKERTO- Pembangunan Kota Mandiri di wilayah selatan Purwokerto berpotensi ''melahap" ratusan hektare sawah di sejumlah lumbung padi yang menyangga status Banyumas sebagai daerah surplus beras.
Meski hingga kini dokumen rencana detail kawasan perkotaan belum disahkan, tetapi pembangunan fisik menuju pengembangan kawasan kota sudah dilaksanakan. Pelebaran Jalan Gunungtugel dari wilayah Karangklesem, Purwokerto Selatan menembus hingga Pegalongan (Kecamatan Patikraja) membelah 100 hektare lahan sawah beririgasi teknis dan 16 hektare sawah tadah hujan. Itu hanya di satu desa, yaitu Pegalongan.
Kepala Desa Pegalongan, Sayidi, kemarin mengatakan alih fungsi lahan produktif akibat perluasan kota yang kini sedang didorong Pemkab Banyumas harus dicarikan solusi. Dia menyatakan khawatir pelebaran jalan di Pegalongan yang merupakan pintu gerbang pengembangan kota ke wilayah selatan, pada akhirnya akan melenyapkan ratusan hektare persawahan produktif.
''Alih fungsi lahan jangan sampai terjadi, terlebih gubernur pun sempat menegur alih fungsi lahan di Banjarnegara. Jadi jangan sampai terjadi di Banyumas,'' tandasnya. Kerisauan serupa juga terjadi di Desa Kedungrandu, Patikraja, yang juga menjadi salah satu daerah perluasan kawasan perkotaan.(K17,H39-17)
Sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/10/24/163764/Ratusan-Hektare-Sawah-Terancam-Hilang
****
Jalan Tembus di Gunung Tugel tidak Selesai saat Lebaran
PURWOKERTO--MICOM: Pembangunan jalan tembus di Gunung Tugel, Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah, yang merupakan jalan tembus dari Purwokerto ke Cilacap dipastikan tidak bisa dirampungkan. Untuk mengantisipasinya, Dinas Sumberdaya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas tetap memfungsikan jalan yang lama.
Kepala Dinas SDABM Banyumas Irawadi menyatakan bahwa pembanguna jalan baru selesai sekitar 1 kilometer (km) dan masih menambah 2 km. "Tahun ini, dana yang dialokasikan hanya Rp2 miliar. Kebutuhan total mencapai Rp12 miliar. Dipastikan pada arus mudik lebaran mendatang, jalan tembus ini belum bisa dirampungkan. Untuk mengantisipasi pemudik yang lewat jalur ini, jalan lama tetap akan difungsikan," jelas Irawadi, Minggu (22/7).
Menurutnya, pengerjaan jalan tembus ke arah Cilacap dari Purwokerto itu masih terus dikebut. Saat ini, pihaknya baru membuka lahan tanah untuk pembuatan jalan dan pembangunan gorong-gorong air.
"Nantinya lebar jalan tembus itu mencapai 9 meter seperti yang telah selesai sepanjang 1 km," tambahnya. (LD/OL-5)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2012/07/22/334803/289/101/Jalan-Tembus-di-Gunung-Tugel-tidak-Selesai-saat-Lebaran
Foto by @BaldyPatikraja
*****
Kamis, 30 Agustus 2012
Selasa, 07 Agustus 2012
DAFTAR HADIR "SPG-II"
"SILATURAHIM PATIKRAJA GUYUB"
[ Pondok Zidané, 7 - 8 Juli 2012 ]
[ Pondok Zidané, 7 - 8 Juli 2012 ]
Lapuran ngenani kanca/sedulur sing wis kersa rawuh, miturut sing wis 'registrasi' ngisi buku tamu :
1. ARIF WIBOWO (IIP)
RW.IV, Patikraja
081327231166
2. SUMARTO
RT.04/RW.III, Patikraja
0821367832229
3. SUPANTO
Jl. Limo Raya, Gg. Yaspi, RT.3/3 No.23 Limo - Depok
08567882152
4. ROSIDI
Villa Inti Persada A8/8 RT.05/RW.19 Pamulang Timur - Pamulang
Tangerang Selatan
081310040076
5. BUYUNG PRAMUTSI (Enci)
Kav. Semper Barat, Cilincing Jakarta Utara
021 80771384
6. MUHAMMAD KODERI
Jl. Kemuning Dalam I/43 RT.005/06
Pejaten Timur - Pasar Minggu
Jakarta Selatan
085716379562
7. NUGROHO ADI WIBOWO
Kades Patikraja
0281 6844581
8. EKO BUDIARTO
RT.005/01 Bojong Gede
081210861283
9. ROOSENO
Pasar Kemis - Tangerang
082111797773
10. TIMBUL KARYA
Cipondoh, Komplek PDK Tangerang
081215584305
11. RAMLI ARYANTO
Petukangan Utara
081513191996
12. ISNANIYAH
Jl. Pasir Putih 03/01
085711389801
13. SABARIYAH
Jl. Gambang 3/498 Depok Dua
085719231962 - 021 92141435
14. MENI SARI
Jl. Pembangunan Blok 2 RT.6/12 No.19
Bintaro - Pesanggrahan
021 98870113
15. NITA MASITOH
Villa Bintaro Blok. C14/No.7
08561110366
16. KABUL
Parung
081310423224
17. PRAMOKO (PapanX)
RW.IV Patikraja
0281 9130600
18. AGUNG MARHAEN SETIYADI (Dowoh)
RW.III Patikraja
081327935155
19. SUGENG
RW.VII Patikraja
081327708125
20. TATO
Grogol
081210184440
21. PRANOWO
Komplek Binong Permai Blok E22 - No.12
Binong - Tangerang
081219574708
22. PRIYO ANDI GULARSO
Permata Depok Regency
Cluster Ruby, Blok D1/3 Ratujaya - Depok
081314404990 - 081310229798
23. SUNARYO
Jl. Calung VI No.220 RT.07/07 Mekar Jaya - Depok
021 778927667 - 081210109175
24. HADI SUPRIYATNO
Jl. Kalibata Tengah - Jaksel
081283499030
25. CUKAT SETYO AJI
Jl. Rawajati Barat 3 No.15A RT.03/04
Rawajati - Pancoran
021 79194814
26. SUGIHARTO (Ugi)
Jl. Raya Dr. Saharjo, Gg. Sawo 3 RT.05/09
Tebet - Jaksel
081318106663
27. SUKANTO
Jl. Reformasi Cijantung RT.08/03
Pasar Rebo - Jaktim
021 91690982
28. TEGUH R.
Jl. Hasyim Ashari, Gg. Tugu Karya
RT.02/RW.10 Tangerang
085210338646
29. SARIP HUSAIN PUDJI PAMUNGKAS (Mamung)
Asrama Guntur / Pomdam Jaya Blok-A No.18,
Jl. Sultan Agung No.33, Manggarai - Jaksel
021 96443541 - 082111185385
30. MUFLIKHUN
Vila Dago Blok H37/2 Pamulang
08128085791
31. SUMIYATI
Sawangan Utara RT.05/6 No.8
021 98714375
32. ISWANDI
Ujung Menteng RT.05/3
085773573373
33. AGUNG S.
Jl. Jeruk Garut 3 No.5 Harapan Baru 1 - Bekasi Barat
081385895111
34. DRIONO
Jl. Swadaya I/48 - Pasar Minggu Jakarta Selatan
081317477852
35. ANI
Jl. Danakarya Kav.8 Pasar Rebo - Jaksel
081513248038
36. YUNI
Jl. Danakarya RT.06/08 Pasar Rebo - Jaksel
085726464466
37. NITA
Jl. Danakarya RT.06/08 Pasar Rebo - Jaksel
021 83694229
38. RETNO ETY
Perum Medang Lestari
082125033031
39. NOVI
Jl. Tanah Rendah V, Tanah Abang
08561522274 - 085813729909
40. MOH. KHAERUDIN
Jl. Cibubur IV, RT.05/02
08176642386 - 021 87703581
41. AGUS SULASTOMO
Sarua Permai Blok A17/4
Pamulang - Tangsel
42. TORO
Bintaro - Jaksel
08128474807 - 082110980708
43. NANANG
081314986371
44. ARI AGUS
Gongseng - Cijantung
085286317069
45. MAMUNG / MUMUNG
Parung
081282171533
46. BUDIYONO
Cibinong
081251535388
47. DIDI
0811136969
48. TEGUH PRISTIANTO
081385475447
49. HERI 'KAS'
RW.III Patikraja
081229166895
50. WIDHIANTORO PUJI AGUS SETIONO
Jeruk Purut RT.09/RW.03 No.12
Cilandak Timur - Pasar Minggu
Jakarta Selatan
021 95060141 - 081333991911
Lapuran nang ndhuwur kuwé, mbokan ana salah tulis jalaran (ngepék) 'style' tulisan sing béda2 nang buku tamu, mangga inyong njaluk tulung dekoréksi.
Cukup semono lapurané inyong, maturnuwun lan salam bregas waras...
Cilandak, 11 Juli 2012 - Inyong
SILATURAHIM KAPING II
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Maturnuwun kula aturaken dhumateng Gusti Allah SWT,
ingkang sampun paring pinten2 rohmat dateng inyong lan kanca/sedulur sedaya,
diparingi dalan lancar, bisa rawuh silaturahim, rubungan, dopokan, guyon nang
gelaran winginané kuwé. Muga gelaran kuwé mau sethithik-mendhingé ana
mampangaté kanggo inyong lan kanca/sedulur sedaya, amin...
Maturnuwun kagem pak Kadés Patikraja, Nugroho Adi Wibowo
lan rombongan, sing adoh2 sekang ndésa sampun kersa rawuh nyekséni gelaran ; Inyong
yakin, kuwé mau ora liya jalaran rasa tresnané pak Kadés marang kanca/sedulur
Patikraja Guyub sing agi urip lan pakhal nang paran.
Maturnuwun kagem kanca/sedulur, tua-nom lanang-wadon
gedhé-cilik lsp, sing wis kersa rawuh.
Maturnuwun kanggo kanca/sedulur sing wis partisipasi
nyumbang dana lan dongané...
Maturnuwun kanggo kanca2 pengurus sing wis gelem
kemringet, urun tenaga, pikiran lan nyempetaken wektuné kanggo nyuksesaken
gelaran Silaturahim, kawit mula-buka butul bubar.
Inyong makili kanca pengurus Patikraja Guyub sing duwé
gawé gelaran kiyé, njaluk pangapura angger upamané nganti ora bisa gawé bungah
kanca/sedulur sing adoh2 wis pada kersa rawuh.. utawa mbok menawa sambutan lan
suguhan sekang pengurus kurang sreg lsp, sepisan maning njaluk pangapura..
Inyong lan kanca2 pengurus rumasa égin sinau, sinau
kepriwé gawé guyub kanca/sedulur Patikraja, sinau kepriwé bisa njaga wadhah
paguyuban kiyé tetep langgeng, sinau ngumpulna karepané wong akéh, sinau kepriwé
ngrungokna sing pener. Inyong seneng pisan angger ana kanca/sedulur sing kersa
urun-rembug kanggo langgengé "Patikraja Guyub".
"Memitran, paseduluran nganti tumekaning jejodhowan kuwé, nék siji lan sijine bisa emong kinemong, istingarah bisa sempulur becik. Angger ana'a padudon sepisan pindho kuwé wis aran lumrah, bisa nambahi raketing sesambungan. Nanging sewaliké nék padha angél ngenggoni sifat emong kinemong mau, genah bakal langka langgengé, malah bédaning panemu sethithik baé bisa mérekaken dahuru."
Sedulur... Kaki, nini lan buyut kawit gemiyén kuna wis
duwé penemu lamona urip brayan karo tangga-teparo lan kanca-batir kudu padha
déné goli ngajéni. Senajan gemiyén urung ana sing bisa ngarani nganggo tembung
‘etika’, ningén kaki-nini buyut wis padha nglakoni lan ngerti manfangaté wong
ngurmati maring sepadha-padha. Merga jaman gemiyén urung ngreti teéori sing
denggo neng jaman siki, mula mung cukup nganggo tembung ‘aja gawé gela liyan’.
Tembung presaja aja gawé gela liyan sing metu sekang
prentuling ati bresih lan tulus kuwé senajan katoné gampang, ning urung
kinaruwan saben wong bisa nglakoni; klebu sing wis padha sekolah dhuwur. Sebab
angger kepéngin nglakoni ukarané kaki-nini buyut kuwé ora cukup nganggo teori
sing detulis neng buku. Lan maningé kuwé pancén udu teori sing metu sekang alam
pikir, ningén mujudaken ‘pemahaman’ perilaku sing detuntun neng rasa-pengrasa
[feeling]. Anané bisa nemu ‘pengertian’ kaya kuwé merga landhepé rasa, nganti
ora wani nyenthok maring rasané wong liya. Mulané omong-seomong banjur padha
dejagani ngati-ati kon supayané aja nganti gawé gela maring sepadha-padha.
Piwulange kaki-nini buyut gedhé-ciliké wis molahi grépés,
kalah karo ilmu-pengetahuan modern sing ngendelna ‘efisiensi’ lan tansah golét
bathi seakéh-akéhé goli ngetokan modal sing seirit-irité. Ora ana istilah
peseduluran maning, kabéh deétung nganggo bathi apa tuna. Akibaté akéh sing
padha ninggal pitutur lan piwulang luhuré. Pog-pogané ‘keharmonisan’ neng
masrakat ora patiya deprelokna maning. Pancén godhané wong urip jaman sekiyeé
werna-werna, akibaté akéh sing padha golét dunya-brana nganggo cara sing ora
bener. Menungsa degawe kon supayané butuh maring barang sing sebeneré ora
debutuhna, nganti padha golét dalan werna-werna konsupayané duwé.
Muga-muga kahanan sing kaya kuwé ora kebanjur-banjur
nganti tekan jaman anak-putuné inyong rika padha, Amin Yaa Robbal'alamin...
Sepisan maning, inyong lan kanca pengurus Patikraja Guyub
mung bisa kocap MATURNUWUN.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
*****
Langganan:
Postingan (Atom)