Patikraja Guyub
PATIKRAJA GUYUB

Wadah Lan Srana Silaturahim Kanca/Sedulur Desa PATIKRAJA

...SUGENG RAWUH LAN SUGENG PINARAK KANCA-SEDULUR...

Sabtu, 08 Desember 2012

PATIKRAJA (1902 - 1915)


Rebo tgl.28 April 2010, nyong njajal browsing maring (http://kitlv.pictura-dp.nl/index.php?option=com_memorix&Itemid=28), terus jajal tek search kata kunciné "Patikradja". Nang kono nyong nemu photo2 jaman kuna (ana 6 photo) ngenani kahanan Patikraja jaman semono (Taun 1902).

Merga nemuné mung semono kuwé, ya kiyé tek bagi2 maring rika pada sedulur2-é nyong se-Kecamatan Patikraja se-Kabupaten Banyumas, muga2 kena nggo delengan. Angger kepéngin nggenahna bab photo2 kiyé, utamané keterangan photo2 sing nganggo basa Landa, jajal takon maring Ninié utawa Kakiné rika, mbok sinawa ésih kémutan lan bisa nyritakna lokasiné sing sebeneré, lan bisa ngartikna basa Landa-né. ;)

Angger sedulur2 arep pada golét photo2 liya, apa baé lah... ya mangga de golét nang website sing nang ndhuwur kaé. Nyong njajal search "Banjoemas", ya akéh banget isiné... Jajal mengko ari nyong ésih kober, arep tek donlud maning.

Mangga lur di pirsani :


Collectie: KITLV
Beschrijving/Description: Tabaksonderneming Patik Radja te Banjoemas
Albumtitel: Souvenir onderneming Patik Radja, ca. 1902
Trefwoord/Keyword: Banyumas,personnel,plantations,tobacco,Jawa Tengah,Indonesia
Datumaanduiding/Date information: Circa
Datum/Date: 1902
Herkomst/Provenance: Voskuil, R.P.G.A. / Oosterbeek



Collectie: KITLV
Beschrijving/Description: Personeel van de tabaksonderneming Patik Radja te Banjoemas
Albumtitel: Souvenir onderneming Patik Radja, ca. 1902
Trefwoord/Keyword: Banyumas,personnel,plantations,tobacco,Jawa Tengah,Indonesia
Datumaanduiding/Date information: Circa
Datum/Date: 1902
Herkomst/Provenance: Voskuil, R.P.G.A. / Oosterbeek



Collectie: KITLV
Beschrijving/Description: Personeel van de tabaksonderneming Patik Radja te Banjoemas
Albumtitel: Souvenir onderneming Patik Radja, ca. 1902
Trefwoord/Keyword: Banyumas,houses,personnel,plantations,tobacco,Jawa Tengah,Indonesia
Datumaanduiding/Date information: Circa
Datum/Date: 1902
Herkomst/Provenance: Voskuil, R.P.G.A. / Oosterbeek



Collectie: KITLV
Beschrijving/Description: Tabaksonderneming Patik Radja te Banjoemas
Albumtitel: Souvenir onderneming Patik Radja, ca. 1902
Trefwoord/Keyword: Banyumas,plantations,tobacco,Jawa Tengah,Indonesia
Datumaanduiding/Date information: Circa
Datum/Date: 1902
Herkomst/Provenance: Voskuil, R.P.G.A. / Oosterbeek



Collectie: KITLV
Beschrijving/Description: Woonhuis van de tabaksonderneming Patik Radja te Banjoemas
Albumtitel: Souvenir onderneming Patik Radja, ca. 1902
Trefwoord/Keyword: Banyumas,houses,plantations,tobacco,Jawa Tengah,Indonesia
Datumaanduiding/Date information: Circa
Datum/Date: 1902
Herkomst/Provenance: Voskuil, R.P.G.A. / Oosterbeek



Collectie: KITLV
Beschrijving/Description: Woonhuis van de tabaksonderneming Patik Radja te Banjoemas
Albumtitel: Souvenir onderneming Patik Radja, ca. 1902
Trefwoord/Keyword: Banyumas,houses,plantations,tobacco,Jawa Tengah,Indonesia
Formaat/Size: 21x27cm
Datumaanduiding/Date information: Circa
Datum/Date: 1902
Herkomst/Provenance: Voskuil, R.P.G.A. / Oosterbeek



Collectie: KITLV
Beschrijving/Description: Tabaksonderneming Patik Radja te Banjoemas
Albumtitel: Souvenir onderneming Patik Radja, ca. 1902
Trefwoord/Keyword: Banyumas,plantations,tobacco,Jawa Tengah,Indonesia
Formaat/Size: 21x27cm
Datumaanduiding/Date information: Circa
Datum/Date: 1902
Herkomst/Provenance: Voskuil, R.P.G.A. / Oosterbeek

*****



Kuwé ndhuwur foto jaman agi dong mbangun Brug Kali Serayu Patikraja - Mandirancan :

Spoiler for pembangunan jembatan sungai serayu Patikraja - Mandirancan (Nyong urung nemu Taun'é)

Lha kiyé ngisor Brug'é taun 2009 :






*****

(1914-1915) Jaman agi dong mbangun Ril Sepur karo Trowongan Kalirajut - Notog :


English: Railway subway under constructions.
Nederlands: Foto is gemaakt tijdens de aanleg van de Staatsspoorwegen spoorlijn Chirebon - Kroja. Spoorwegtunnel in aanbouw


Nederlands: negatief. Een verongelukte jeep langs de kant van de weg bij Notog, 21 April 1948.


English: Railway subway under constructions.
Nederlands: Foto is gemaakt tijdens de aanleg van de Staatsspoorwegen spoorlijn Chirebon - Kroja. Spoorwegtunnel in aanbouw


English: Railway subway under constructions.
Nederlands: Foto is gemaakt tijdens de aanleg van de Staatsspoorwegen spoorlijn Chirebon - Kroja. Spoorwegtunnel in aanbouw


English: Railway subway under constructions.
Nederlands: Foto is gemaakt tijdens de aanleg van de Staatsspoorwegen spoorlijn Chirebon - Kroja. Spoorwegtunnel in aanbouw


English: Railway subway under constructions.
Nederlands: Foto is gemaakt tijdens de aanleg van de Staatsspoorwegen spoorlijn Chirebon - Kroja. Spoorwegtunnel in aanbouw


English: Railway subway under constructions.
Nederlands: Foto is gemaakt tijdens de aanleg van de Staatsspoorwegen spoorlijn Chirebon - Kroja. Spoorwegtunnel in aanbouw


English: Railway subway under constructions.
Nederlands: Foto is gemaakt tijdens de aanleg van de Staatsspoorwegen spoorlijn Chirebon - Kroja. Spoorwegtunnel in aanbouw


English: Railway subway under constructions.
Nederlands: Foto is gemaakt tijdens de aanleg van de Staatsspoorwegen spoorlijn Chirebon - Kroja. Spoorwegtunnel in aanbouw


English: Railway subway under constructions.
Nederlands: Foto is gemaakt tijdens de aanleg van de Staatsspoorwegen spoorlijn Chirebon - Kroja. Spoorwegtunnel in aanbouw


Lhaa, kiyé ngisor Taun 2009, Trowongané ésih wutuh alias ajeg yah...
Pancén bangunan kuna utawa wangkring kuna atos2 lan kuat2, ora mung jéré-jéré, heheheee...





Maturnuwun kanggo sedulur2 sing wis kober mriksani lan maca artikel nang ndhuwur, muga-muga migunani lan ana manfaaté kanggo sedulur kabéh, kelilan...

*****

SEPUTAR PATIKRAJA JAMAN DULU

Semakin banyak pertumbuhan onderneming atau perkebunan dan industri serta perdagangan, ditambah lagi pekerjaan administrasi pada kantor-kantor pemerintah kolonial Belanda, maka sangat banyak membutuhkan tenaga yang memiliki kecakapan baca tulis dan hitung. Para sinyo (pemuda) bangsa Belanda jarang yang mau bekerja sebagai karyawan pabrik atau perkebunan. Juga untuk mengurus daerah tingkat desa juga harus dikelola mengenai data kependudukan dan aspek-aspek kehidupan lainnya, yang membutuhkan warga pribumi pula.

Sejalan dengan politik balas budi dalam bidang edukasi atau pendidikan. Maka pemerintah kolonial Belanda mulai mendirikan sekolah-sekolah. Semula mendirikan sekolah rakyat sampai kelas V, dimana di kelas IV dan V diajarkan bahasa Belanda. Di wilayah asistenan Patikraja SR V yang ada baru di Rawalo dan Notog saja. Muridnya baru dari kalangan anak-anak pamong desa dan para priyayi pribumi serta kerabat pamong desa yang mampu. Tamatan kelas V umumnya dipekerjakan atau menjadi pegawai Belanda di tingkat asistenan atau tingkat kabupaten, yang jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan tenaga kerja yang diharapkan. Untuk itulah pemerintah kolonial tfelanda membuka sekolah didesa-desa yang hanya sampai kelas III. Tamatan dari sekolah desa ini dijadikan pegawai desa sebagai carik, tukang ukur dan mandor perkebunan. Sekolah rakyat yang kelas V biasa disebut sekolah angka dua.


Sekolah rakyat kelas III yang berada di desa disebut sekolah desa. Yang ada sekolah desa ialah : Patikraja, Sidabowa, Pegalongan, Kedungwuluh Kidul, Sawangan, Teluk saja. Lain desa belum semuanya ada. Muridnya dicari secara aktif yang dilakukan oleh pamong desa setempat. Umumnya anak-anak desa tidak mau bersekolah, karena segan atau takut kepada orang Belanda dan lagi umumnya membantu pekerjaan orang tua sehari-harinya. Ada yang menggembala ternak, mencari kayu bakar, merumput, mengasuh adik-adiknya sementara orang tuanya bekerja di sawah atau mencari nafkah lainnya.

Karena keuletan para pamong desa dengan cara yang menarik, antara lain segala alat tulis menulis akan diberi misalnya sabak yaitu alat untuk ditulisi dibuat dari batu yang tipis berbingkai selebar 44 x 60 cm, dan grip yaitu alat untuk menulis pengganti pensil dibuat dari batu pula. Kebetulan setiap tahun ajaran baru jatuh pada bulan Syawal sehabis hari raya Idul Fitri tadi. Sehingga anak-anak yang berumur diatas 6 th bisa sekolah dengan berbusana lengkap. Anak laki-laki memakai jas atau baju cina bercelana kolor pendek. Kepalanya dicukur gundul. Dengan motifasi kepala gundul apalagi dahinya mengkilap menandakan bahwa anak/murid tadi anak cerdas atau pandai di kelasnya. Bagi anak wanita mengenakan kain setinggi lutut bagi yang masih kecil dan setinggi mata kaki bagi yang dewasa, berbaju kebaya bagi gadis dewasa dan kebaya kuthung bagi yang masih kecil.


Kenyataannya yang mau sekolah hanya mereka yang mempunyai rasa malu, yaitu mereka yang harus mengenakan baju dan kain.celana. Untuk memudahkan cara mengharuskan anak-anak masuk sekolah. Ada cara unik. Yaitu apabila seorang anak , sudah dapat menggapai sampai ujung daun telinga sebelah kiri dengan melingkarkan tangan kanannya di atas kepala, menandakan bahwa anak tersebut sudah masanya masuk sekolah.
Bagi yang mampu banyak yang melanjutkam sekolahnya ke Purwokerto kebanyakan masuk ke sekolah swasta. Karena sekolah Belanda tidak mudah memasukkan anak-anak dari kalangan rakyat biasa. Setidaknya harus anak-anak pegawai Belanda atau anak Asistenan dan anak para Mantri, yaitu orang pribumi yang bekerja pada Kantor Pemerintah.




Di Purwokerto baru ada sekolah untuk sinyo-sinyo Belanda yaitu HS (sekolah rendah Belanda), MULO setara dengan SMP untuk sinyo-sinyo dan Normal School yaitu Sekolah Guru yang berasal dari SR ditambah 1 tahun lagi. VO (Vervoiles Ondeways) yaitu kursus guru kilat yang menamatkan Guru Bantu (guru Kwikling) dan OVO (diatas VO). Selain itu ada juga sekolah yang didirikan untuk anak-anak perempuan yang naik kelas 4 untuk diberi pelajaran kewanitaan sesuai dengan emansipasi wanita yang dipelopori oleh R.A Kartini, yaitu sekolah kartini. Dari tokoh pendidikan juga menyelenggarakan sekolah swasta untuk menampung minat anak-anak yang tidak dapat diterima pada sekolah Belanda antara lain Arjuna School (SLTP), Taman Dewasa, Mambaul ulum (setara dengan MadrasahTsanawiyah).



Para pendahulu kita yang menuntut ilmu pada sekolah Belanda dan sekolah swasta hampir di setiap desa dalam wilayah Asistenan Patikraja ada tokoh-tokoh, antara lain :

1. DARI KALANGAN PENDIDIK/GURU

Desa Notog :


Bpk. Sukardi Joyowidagdo, pensiun zaman Belanda.
Bpk. Kesruh, gugur pada Perang Kemerdekaan 1948.
Bpk. Arwan, pensiun tahun 1950.
Bpk. Mingan, tokoh Muhammadiyah pension 1960.

Desa Patikraja :

Ibu Sarinah, pensiun tahun 1950.
Bpk Atam, pensiun tahun 1969.
Ibu Rikem, pensiun tahun 1965

Desa Pegalongan :

Bpk. Nilam, pensiun tahun 1946.
Bpk. Rus Atmosuwito, pensiun tahun 1961.
Bpk. Raslam, tokoh politik.
Bpk. Kartam.
Bpk. Wartam.
Bpk. Sahir Wongsomiharjo.

Desa Sokawera :

Bpk. Nursam.

Desa Kedungrandu :

Bpk. Mohamad.
Bpk. Diran, pensiun tahun 1960.
Bpk. Tiswan, pensiun tahun 1959.

Desa Sidabowa :

Bpk. Kaswadi, seangkatan dengan Bpk Sukardi
Bpk. H. Samsi.
Bpk. Diro Sepuh.

Desa Karanganyar :

Bpk. Kiswan, pensiun tahun 1959.

Desa Sawangan :

Bpk Nirkam, pensiun tahun 1949.

SR V dan SR III berada dalam daereh Onder Distrik Patikraja termasuk dalam Distrik Banyumas, di bawah pengawasan School Opsiner (Pengawas Sekolah).




2. DARI KALANGAN PEGAWAI KOLONIAL BELANDA.

Desa Notog :


Bpk. Harjowarsono, Kepala Kantor Pajak Tanah (Landrete).
Bpk. Kastudjan Harjosewoyo, Mantri Ukur Landrete.
Bpk. Sukirwan, Masinis KA Kl. I pada KA SS.
Bpk. Sangid Sastrorejo, Kondektur SDS.
Bpk. Kidam Wiryosumarto, Kondektur SDS.
Bpk. R. Siswowardoyo, Mantri Ukur Landrete.
Bpk. Parman Rejosuwito Breden, Asistenan pensiun tahun 1955.
Bpk. M. Sena Asistenan, Wedana Belanda tahun 1947 - 1950.
Bpk. Wiryoharsono, Klerek Asistenan pensiun tahun 1954.
Bpk. Ronomiharjo, Kepala Pegadaian pensiun tahun 1954.

Desa Patikraja :


Bpk. Tirtadimeja, Pegawai kehutanan (Boswesen).
Bpk. Wiryoatmojo, Carik Desa.
Bpk. Wiryosukarto, Sekater Pegadaian.
Bpk. Salamun, agen Bank BRI

Desa Pegalongan :


Bpk Kartoatmojo, Kondektur SDS.

Desa Kedungrandu :

Bpk. Ranameja, Pengawas Rel Keretapi SDS (Bandsekower)
Bpk. Singawireja, Serdadu Kompeni.
Bpk. Muryana, Opas Pabrik Tebu.

3. DARI KALANGAN POLISI MILITER :


Desa Notog :

Bpk. Kisworo, Eks. Komandan Kodim dan Ketua DPRD Bms.
Bpk. H. Kartosuwarno, Eks Mayor Purn (Juru Potret Istana).
Bpk. Daryo, Eks Lettu, pensiun Dinas PDK Prop. Jateng.
Bpk. Munandar, Peltu Purn. (Saksi sejarah pertempuran 10 November 1945 Sektor Wonokromo Surabaya.)
Bpk. Dirwoto, Kapt. Purn. Kesdam Diponegoro.
Bpk. Talim, Eks Heiho.
Bpk. Ranusumarto, Agen Polisi Purn pensiun tahun 1960

Desa Patikraja :


Bpk. Masngud Suwandi, Veteran RI, Eks. Tentara Heiho.
Bpk. Mayor Purn Suwargo, Eks PETA.
Bpk. Nasan Purn. Polri. Bpk. Supeno, Eks Kadet AL, Purn Polri.
Bpk. Aksan Purn Polri. Bpk. Tejo Suparyo, Lettu Purn.
Bpk. Saman, Eks Heiho/PETA.
Bpk. Sarjo, Angkatan 45 gugur di Tumiyang Desa

Kedungwuluh Kidul :


Bpk. Mohamad Bahrun, Brigjen Purn. Eks. Dan. Div. IV Diponegoro.
Bpk. Mayoor Taram.
Bpk. Tarsam Hadisudamo, Eks Heiho di Birms

Desa Sawangan :

Bpk. Tukiman, Kapolsek Pertama di Patikraja.




Selain nama-nama tokoh tersebut tadi kemungkinan besar masih ada yang belum tercantum :
-Pertama untuk mencari keluarga almarhum kebanyakan berada di luar daerah,
-Kedua mungkin terdapat pada Lampiran Nama Veteran di halaman tersendiri

*****

Senin, 15 Oktober 2012

HOTEL DI BANYUMAS








*****

KUMPULE BALUNG PISAH (Real Story)


Sedulur... kiye nyong agep crita kedaden nyata (Real Story), yaiku anane kang Slamet (46) sing agi ‘gotak’ nggoleti Rama-Biyung lan mbekayu kandhunge sing “jere” asal-usule sekang Desa Patikraja.

Critane tek molaih sekang kene :

01/10/2012 – 18:51 - nyong nampa layang nang hape (SMS) sekang sedulur lanang Kakang Muhamamad Koderi, sing isine :
“Assalamu’alaikum. Bpk M Koderi YTH, maaf menggangu. Saya Slamet (46) sdg mencari kakak kandung saya yg bernama Rinti & Ribut, suaminya polisi serta Ibu kandung yg bernama Minah/Aminah, Ayah bernama Raswan dari Patikraja, semoga Pak Koderi ada informasi keberadaan mereka, krn saya di adopsi keluarga lain sejak kecil.”
Kuwe SMS asli sekang kang Slamet kanggo kang Koderi, sing terus de “forward” utawa deterusna ming nyong.
- Kang SLAMET -

Sewise nampa SMS ndhuwur kuwe, reaksine nyong jan tertantang pisan kepengin ngrewangi sekuate nyong, kepriwe carane kang Slamet bisa ketemu karo keluargane. Jalaran siki jamane wis maju pisan, internet wis dudu barang asing, komunikasi wis ora glandhat-glandhet, jejaring sosial wis mlarah2, masa iya ora bisa de manfaatna kanti bener..  Lha sekang kuwe, SMS-e tek “copy-paste” meng BBM Grup “Patikraja Guyub”, mbok sinawa kanca-sedulur sing pada2 asale sekang Patikraja ana sing ‘dhenger’ utawa ngerti kahanan lan keberadaan keluargane kang Slamet. Alhamdulillah, nang BBM Grup kayong onana sing ngerti, kayane merga rata2 anu generasi nom2an lan rata2 uripe nang paran, eh kuwe tek deleng sekang ‘respon’-e sing kurang olih tanggapan.. :)

Ora kurang dalan, kebeneran nyong ya gawe Grup “Patikraja Guyub” nang jejaring sosial sing arane Facebook ( https://www.facebook.com/groups/patikrajaguyub/ ) . Nang kene SMS kuwe ya tek wara2 maning.. Angger nang kene kayong lewih yakin akeh sing ‘respon’ utawa nanggapi, jalaran ‘member’ nang grup kene meh kanca-sedulur se-Patikraja, utamane sing duwe akun nang FB.

 

 


 


 
 

O iya ana sing kelalen.. SMS kuwe ya tek “forward” maring kang Pramoko (Papanx), kang Gatot Winarko (Gatot) lan kang Ganifudin Suhada (Gani). Wong 3 kiye ya banene serius pisan gole nanggapi lan siap ngrewangi nemokna kang Slamet karo keluargane.

Nyong ya nganti gawe tulisan kaya pamflet, njaluk tulung Titi Yuniasih lan kanca2 liya, nek bisa pamflet kuwe de “print”, terus de templek2na meng Kantor Kelurahan sing ana nang Kecamatan Patikraja. Masa iya esih tetep ora “kecendhak”. Jalaran informasi sekang ndesa, wis tau ana lapuran kayakiye, dudu sekang kang Slamet langsung, ning sekang utusane kang M Koderi mendeng ming Kantor Kelurahan Desa Patikraja, nakokna keberadaan keluargane. Wektu kuwe ana 3 Kadus sing wis njajal nggoleti, ning urung ketemu.


02/10/2012 – 15:37 - Inyong SMS kang M Koderi sing isine njaluk nomer hape’ne kang Slamet. Alhamdulillah langsung olih, lan kang Slamet langsung bae tek tlepun. Lha nang kono kang Slamet ya crita kawit awal mula-bukane “pisahan” karo Rama-Biyunge. Inyong ya kaya pulisi bae gole takon2, kira2 arep molaih sekang ngendi kiye gole nggoleti... J Nyong ya njaluk tulung ming kang Slamet, pokoke angger ana info “update” apa bae ngenani keluargane, aja kelalen ngabari nyong.

Let telung ndinane...

05/10/2012 – 16:52 – Pas nyong nembe jrud mudun sekang ojek nang stasiun Pasar Senen (jadwale arep bali ndesa), ana SMS mlebu sekang kang Slamet: “Mas Baldy, terima kasih banyak. Saya sdh dipertemukan dgn keluarga saya melalui mas Heri Kas”.
Jan temenan nyong bungah ning ya madan bingung... Bungahe, ya syukur pisan angger bisa ketemu temenan, 46 taun koooh... Bingunge, deneng ujug2 ngerti Heri Kas..? ujaku kawit wingi tlepun2an karo nyong ora tau nyebut2 jeneng Heri..? deneng ujug2 ana jeneng Heri methungul...?

Tinimbang penasaran, langsung bae kang Heri Kas dhisit sing tek tlepun. Sing tek takokna, kepriwe bisa terhubung karo kang Slamet..? kang Slamet olih nomermu sekang ngendi..? Ora tek kira ora tek duga, cempulek kang Slamet pancen temenan gole kepengin ketemu karo keluargane, dadi nganti “koreh2” nang nggone ‘mbah google’,  golet informasi apa bae sing ana hubungane karo Patikraja. Miturut kang Heri Kas, nang kono kang Slamet nemu BLOG “Patikraja Guyub” gaweane nyong, sing kebeneran nyong tau nulis bab gelaran “Silaturahim Patikraja Guyub” kaping II, termasuk tek tulis daftar kanca-sedulur kabeh (alamat lan nomer telpune) sing wis kersa rawuh nang gelaran kuwe mau (http://patikraja-guyub.blogspot.com/2012/08/daftar-hadir-spg-ii.html ). 
 
 

 Kang Heri crita, lamona bar nampa SMS sekang kang Slamet, trs usaha takon maring Biyunge dhewek, sing kebeneran ya asamane Ibu Minah.. Kasile maen pisan, Ibu Minah (Ibune kang Heri) ngerti pisan sapa-sapa bae sing duwe asma “Minah” nang Patikraja. Ngetutna ‘petunjuk’ sekang Ibune, kang Heri jajal mbledig maring arah kolom wetan (RW.VI), ora sia2..akhire kang Heri bisa nemokna tunggale keluarga sekang kang Pak Raswan lan Ibu Uminah. Sing de temoni kuwe Ibu Jaemah, yaiku adi kandhunge Pak Raswan, sing artine Bibi utawa Bulike kang Slamet.

Bar tlepun kang Heri, nyong ya tlepun kang Slamet, olih info sing pada persis kaya sing wis decritakna kang Heri ming nyong. Kang Slamet uga crita lamona minggu ngarepe (sekitar tgl.12 oktober) arep tindak ming acara pameran nang Semarang (kebeneran sikine kang Slamet dadi pengusaha/pengrajin tembaga sukses, nerusna usahane Bapa angkate), ningen sedurunge tindak Semarang arep merlokna mampir maring Patikraja, perlune nemoni Bibi lan kerabat liyane.

Sekang blog Patikraja Guyub kuwe kang Slamet jajal ‘ngontek’ liwat SMS maring nomer2 hape sing ketulis nang daftar hadir, termasuk SMS maring kang Iip lan kang Heri Kas. 

  - Akun Facebook-e kang Slamet -


13/10/2012 – antarane jam 22.00 – Nang Lapangan Desa patikraja agi ana acara Offroad sekang Banyumas Jeep Adventures; “Uji Coba Cross Road Gunung Tugel – Patikraja” (https://www.facebook.com/media/set/?set=a.419868391407914.98663.100001542706760&type=1 ). Nang kene nyong kepethuk karo kang Iip, ngabari lamona wingi dina Jemuah kang Slamet wis ketemu karo keluargane. Rawuh pertamane kang Slamet langsung meng griyane kang Iip. Pancen sedurunge nyong wis crita maring kang Iip bab kisah nang ndhuwur kuwe. Kang Iip antusias lan semangat pisan gole arep mbantu, jalaran sing asma Ibu Jaemah kuwe egin sedulur.

Crita sekang kang Arif Wibowo (IIP), 12/10/2012, antarane jam 4 gagat esuk kang Slamet rawuh ming griyane kang Iip (pojok kidul-wetan lapangan desa). Sekang kono, kang Slamet de jek sowan ming griyane kang Heri “Kas”, banjur bareng2 nuju maring griyane Ibu Jaemah/Ma’un (adi kandunge wong tuwane kang Slamet). Lha bareng butul griyane Ibu Jaemah/Ma’un, rika pada bisa mbayangna mbok lur.. Ingatase 46 taun ora tau kepethuk, dadi pada nggembor tangis2an.. ngasi kang Iip bae ora kewawa nahan luhe, melu netes mrebes mili... *gambreng Mode: ON”.
Nang kono pada crita, lamona kang Slamet kuwe bener anakke Ibu Uminah sing nomer 3, duwe mbekayu sing asmane Rinti karo Ribut alias Budiarti. Nalika kang Slamet umur 5ng taun, kang Slamet de adopsi nang keluarga sing asale sekang Yogyakarta, ning ngranto nang Jakarta. Kawit molaih kang kono, kang Slamet ya babar pisan ora ngerti sapa Rama lan Biyung asline, ngasi butul siki kang Slamet yuswane wis 46 taun nembe de wei ngerti karo Bapa angkate, lamona Rama-Biyunge kuwe asline lan asale sekang Desa Patikraja (kolom wetan)

 - Fotone kang Slamet karo mbekayu kandhunge, yu Rinti / Ririn (ketemuan) -


- Fotone Pak Raswan (alm.), ayah kandunge kang Slamet -

 Alhamdulillah sesuatu banged.... kayong bungah pisan pokoke, ora sia2 gole niat tulung, ora sia2 nggawe blog (blajaran), ora sia2 guyub karo kanca-sedulur... Gusti Allah ora sare, berkat donga kanca-sedulur Patikraja Guyub, akhire kang Slamet wis bisa kepethuk karo keluarga besare, termasuk mbekayu kandunge.. mung kerna kersaning Gusti Allah, kang Slamet ora menangi maning sugenge Rama lan Biyunge.. Muga Pak Raswan (alm.) lan Ibu Uminah (almh.) uga bungah nang suwarga ngkana, weruh anak kandungelan sedulur2e  akhire pada ketemu bungah lan sumringah, Amin...
  
 - Grup Facebook "PATIKRAJA GUYUB", Guyube kanca-sedulur Patikraja -

*****

Jumat, 12 Oktober 2012

PLESIR MARING SERULING MAS


 Kolam nggon ciblonan karo plorodan.
Arep numpak gajah ya bisa
Obyek Wisata Seruling Mas Banjarnegara kejaba duwe koleksi sawernane kewan, uga wis duwe pasilitas kolam renang, water boom, dolanan bocah: sepur mini, undar, ombak banyu, jaran puter lan liya-liyane. Kejaba kuwe sing plesir bisa nunggang gajah, onta utawa jaran cilik. Ora mung kuwe, sing ora kalah nyenengna kuwe para pengunjung bisa poto karo kewan. Nyenengi pisan mbokan?

Kewane akeh lan kumplit. Kawit sekang sing sikile loro, sikile papat tekan kewan sing ora ana sikili ya ana. Kewan sing sikile loro ya manuk, kuntul, blekok, ayam alas, dara. Ana maning sing aran kethek, munyuk, lutung, orang utan, beruang lan liya-liyane.
Kewan sing sikile papat yakuwe macan, singa, gajah, jaran, menyawak, baya, onta, jaran kidang lan sapanunggalane. Kewan sing ora nduwe sikil ya ula.

Kewan-kewan sing nang Serulingmas klebu kewan “langka” sing meh punah. Ora kabeh wong bisa ngingu kewan sing kaya nang kana sebab kewane anane nang alas thunthang, gung liwang liwung, ora tau deambah wong, jis kepati pati, jin, setan, dhemit padha gentayangan. Mulane angger plesir maring Serulingmas bisa nggo nambah pengalaman lan ngelmu. Bisa weruh pirang-pirang kewan alasan sing deingu nang kana.

Ora kabeh kewan neng Serulingmas galak. Akeh uga sing wis cumbu utawa lulut. Contone orang utan, ula Sanca, jaran utawa gajah. Angger arep padha poto bareng kewan Serulingmas ya bisa, ningen aja kasi poto rangkulan karo kewan sing dekrangkeng kaya singa, mbilung utawa orang utan, kuwe bahaya.

Angger arep poto karo gajah, ula, onta utawa karo jaran bae. Kuwe klebu kewan sing lulut tur manutan. Arep foto jejeran utawa rangkulan ya ora apa apa, malah sing maen foto karo nunggang gajah, onta utawa jaran. Angger arep kepengin poto digubed ula ya bisa, dejamin aman sebab ana pawange. Sing penting ngati-ati lan manut karo pawange. Mangga sedulur, tindak bae plesir nang Serulingmas. Pokoke marem. (Giri P).